Sejarah Korset Wanita

Penulis: Achmad Susanto
Editor: Hamim Septian
Sejarah Korset Wanita

Highlight

  • Mengapa Penting:

Perkembangan korset dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20 menjadi cermin perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang memengaruhi pandangan masyarakat terhadap tubuh wanita.

  • Gambaran Besar:

Sejarah korset dimulai dari misteri penemuan yang dikaitkan dengan Catherine de' Medici hingga transformasi fashion yang mengubah korset dari alat pembentuk tubuh menjadi simbol keanggunan dan femininitas. 

  • Sorotan:

Peran kontroversial Catherine de' Medici dalam melarang pinggang tebal hingga konstruksi korset yang menggunakan berbagai material, termasuk tulang dari gading, rusa, atau logam.

  • Perspektif Luas:

Korset mencerminkan bagaimana norma kecantikan dapat membentuk pakaian dan memengaruhi persepsi tubuh ideal. 

  • Perspektif Mendalam:

Sulitnya bernapas dan masalah postur yang diakibatkan oleh korset menunjukkan bahwa fashion kadang-kadang dapat mengorbankan kesejahteraan individu.

  • Kilas Balik:

Meskipun korset Victoria menciptakan siluet eksaggerated, perubahan siluet dan kekhawatiran kesehatan pada akhir abad ke-19 membawa korset ke arah perubahan yang signifikan.

Baca Juga:
Saya suka Oasis, Nirvana dan David Bowie. Busana siapa yang saya pilih untuk menjalani hari?
Palugada Carhartt: Mulai Jaket Kelas Pekerja hingga Papan Skateboard
Bercak Darah di Fast Fashion


Sejarah Korset Wanita

Apa Itu Korset?

Korset adalah sebuah pakaian khusus yang dirancang untuk membentuk dan memberikan dukungan pada tubuh, khususnya pada area pinggang, pinggul, dan dada wanita. Biasanya terbuat dari bahan yang fleksibel dan diperkuat dengan tulang atau bahan kaku lainnya, korset memiliki tujuan utama untuk menciptakan bentuk tubuh yang diinginkan, seperti pinggang yang lebih kecil dan bentuk pinggul yang lebih lebar.

Sejarah Penemuan Korset

Sejumlah ahli mengaitkan penemuan korset dengan Catherine de' Medici, istri Raja Henry II dari Prancis, meskipun perdebatan masih terjadi. Terlepas dari kontroversi ini, Catherine memiliki peran dalam melarang pinggang tebal selama tahun 1550-an. Penelitian juga menunjukkan bahwa korset sudah digunakan pada zaman Kreta kuno. Wanita pada masa itu rela merasakan penderitaan demi memiliki tubuh berisi selama hampir 350 tahun, dengan korset menjadi sarana utama dukungan dan pembentukan tubuh.

Konstruksi Korset

Korset umumnya terbuat dari bahan fleksibel yang kemudian diperkuat dengan tulang yang dimasukkan ke dalam saluran dijahit di kain. Pada abad ke-19, tulang korset terbuat dari gading gajah, rusa, atau tulang ikan paus. Selain itu, ada juga yang menggunakan logam sebagai tulang, memberikan kekakuan yang signifikan pada korset. Konstruksi ini, meski memberikan siluet yang diinginkan, juga menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sulitnya bernapas dan batuk yang persisten.

Penggunaan Tali Pengikat

Penggunaan tali pada korset semakin memperkuat tekanan pada pinggang wanita. Setelah dipakai di atas kemis wanita, tali-tali ini ditarik dengan hati-hati dan merata hingga pinggang menjadi sekecil yang bisa ditoleransi wanita. Pada masa itu, ukuran korset bisa mencapai 14" yang tentu saja sangat menyiksa.

Beberapa Manfaat Umum Penggunaan Korset:

1. Pembentukan Siluet: Salah satu manfaat utama korset adalah kemampuannya membentuk siluet tubuh. Korset dirancang untuk memberikan dukungan dan membentuk area pinggang, pinggul, dan dada, menciptakan tampilan tubuh yang lebih ramping atau berbentuk jam pasir.

2. Penyangga Punggung: Bagi beberapa individu, penggunaan korset dapat memberikan penyangga tambahan pada punggung. Ini dapat membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang dan memberikan dukungan ekstra, terutama bagi mereka yang menderita sakit punggung ringan.

3. Penunjang Postur: Korset dapat membantu meningkatkan postur tubuh dengan memberikan dukungan pada area punggung dan pinggang. Ini dapat membantu mengurangi kelelahan otot dan mendorong postur yang lebih baik selama penggunaan.

4. Pakaian Formal dan Fashion: Korset sering digunakan sebagai bagian dari pakaian formal atau fashion, memberikan bentuk yang diinginkan pada gaun atau busana tertentu. Ini dapat meningkatkan penampilan dan memberikan sentuhan elegan pada penampilan.

5. Penggunaan Terapeutik: Beberapa orang menggunakan korset untuk tujuan terapeutik, terutama dalam proses pemulihan setelah cedera atau operasi. Korset ortopedi dapat memberikan dukungan ekstra pada area tertentu untuk membantu proses penyembuhan.

Meskipun korset dapat memberikan manfaat tertentu, penting untuk dicatat bahwa penggunaan yang berlebihan atau tidak sesuai panduan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan korset, terutama jika untuk tujuan medis, sangat disarankan.

Gaya dan Perkembangan Korset dari Abad ke-16 hingga ke-18

Korset pada awalnya dikenal sebagai "payre of bodies" dan umumnya dipakai bersama farthingale untuk memberikan bentuk tubuh silinder. Desain ini memberikan fokus pada kontras antara datar kaku depan korset dan lekuk bukit dada yang menarik perhatian. Abad ke-18 melihat perubahan bentuk tubuh dengan penggunaan "stays" yang memberikan bentuk kerucut terbalik, menekankan pengangkatan dan pembentukan payudara.

Perkembangan Gaya pada Abad ke-18

Stays pada abad ke-18 memiliki bentuk kerucut terbalik, sering dipakai untuk menciptakan kontras antara torso silinder di atas pinggang dan rok penuh di bawahnya. Tujuannya adalah untuk meninggikan dan membentuk payudara, mendukung pinggang, punggung, dan memperbaiki postur tubuh. Wanita juga memiliki opsi memakai "jump" dari linen berquilting selama waktu informal, memberikan sedikit dukungan dan lebih nyaman.

Transisi Gaya dari Abad ke-18 ke Awal Abad ke-19

Gaya gaun empire pada akhir abad ke-18 sepenuhnya mengalihkan fokus dari pinggang, menciptakan tampilan yang sangat lembut dan feminin. Meskipun korset masih dipakai, mereka menjadi lebih pendek dan berakhir tepat di bawah garis buste.

Korset Victoria dan Transformasi Siluet

Ketika mode menurunkan garis pinggang kembali ke posisi alami, korset kembali populer. Fungsinya pada saat itu adalah untuk mendukung payudara dan menyempitkan pinggang, menciptakan bentuk jam pasir. Pada tahun 1840-an dan 1850-an, korset menjadi lebih panjang dan melebar, menciptakan figur yang berlebihan yang dapat dicapai dengan pengikatan ketat. Spiral steel stays melengkung mengikuti bentuk tubuh, menciptakan siluet eksaggerated.

Koncern Kesehatan pada Akhir Abad ke-19

Pada akhir abad ke-19, kekhawatiran akan masalah fisik yang terkait dengan pengikatan ketat menyebabkan munculnya gerakan untuk pakaian yang lebih rasional. Beberapa dokter mendukung teori bahwa korset dapat merugikan kesehatan, terutama selama kehamilan.

Korset Edwardian dan Perubahan Gaya

Dari sekitar tahun 1900 hingga awal tahun 1910, korset lurus di bagian depan dianggap lebih baik untuk kesehatan wanita. Gaya ini, dikenal sebagai "S-Bend," memiliki busk lurus yang memaksa payudara maju dan pinggul mundur, memberikan tampilan pinggang yang lebih kecil. Namun, manfaat ini diimbangi dengan postur yang tidak alami. Pada tahun 1908, korset mulai kehilangan popularitas seiring perubahan siluet ke garis pinggang yang lebih tinggi dan bentuk yang lebih naturalistis. Pengenalan bentuk awal bra dan penggantian korset dengan girdle menandai pergeseran signifikan dalam dunia fashion.