Foot Binding: Tren Pengikatan kaki di China

Penulis: Achmad Susanto
Editor: Hamim Septian
Foot Binding: Tren Pengikatan kaki di China

Highlight

  • Mengapa Penting:

Foot Binding, sebuah praktik kecantikan ekstrem yang menghiasi sejarah Tiongkok selama ribuan tahun, bukan hanya sekadar tren budaya. 

  • Gambaran Besar:

Sejarah Foot Binding merupakan catatan yang menyakitkan tentang bagaimana norma kecantikan dapat memaksa sebagian besar populasi perempuan untuk mengalami deformitas dan cacat. 

  • Sorotan:

Pada puncak popularitasnya, kaki yang diikat dianggap sebagai zona erotis tertinggi di Tiongkok. Buku porno dinasti Qing bahkan mencantumkan hingga 50 cara bermain dengan kaki yang diikat.

  • Perspektif Luas:

Foot Binding memperlihatkan bagaimana norma kecantikan dapat merasuk dalam berbagai aspek kehidupan perempuan. Dari aspek ekonomi hingga aspek sosial, praktik ini menciptakan fondasi budaya yang sulit untuk diubah.

  • Perspektif Mendalam:

Pematahan tulang dan deformasi tubuh bukan hanya masalah fisik, tetapi juga menciptakan ketidaksetaraan sosial yang mendalam.

  • Kilas Balik:

Pada abad ke-19, gerakan reformasi akhirnya mencapai Tiongkok, memengaruhi pelarangan pengikatan kaki. Meskipun demikian, tradisi ini tidak hilang begitu saja, karena masyarakat masih menemukan cara untuk menyembunyikannya dari inspeksi. 

 

Baca juga:
Denim Tahan Banting Melintasi Waktu ke Waktu
Sejarah Lipstik
Beberapa Bahaya Suntik Putih yang Perlu Kamu Tahu


Foot Binding: Tren Pengikatan kaki di China

Sejarah mode mengalami gelombang naik turun, tetapi ada satu hukum yang terus kuat: rasa sakit adalah kecantikan. Dari pakaian berat wanita bangsawan Prancis abad ke-18 hingga Naomi Campbell yang terkilir di sepatu hak sembilan inci pada tahun 1993, manusia cenderung rela mengambil langkah berisiko untuk terlihat cantik. Namun, ada satu tren yang menonjol: pengikatan kaki. Praktik ekstrem ini mendominasi Tiongkok selama ribuan tahun, menyebabkan deformitas dan cacat pada sebagian besar populasi perempuan negara tersebut. 

Apa itu foot binding?

Bayangkan seorang gadis kecil di Tiongkok Kekaisaran, usia lima tahun atau lebih muda, diambil oleh seorang nenek atau bibi yang ingin memastikan dia mendapatkan suami yang baik di masa dewasa. Dengan mematahkan setiap jari kaki kecuali yang terbesar, mengarahkannya di bawah lengkungan kaki yang juga dipaksa patah, dan membungkusnya erat agar tulang tidak dapat kembali ke posisi semula, gadis kecil itu dipaksa berjalan dengan keadaan yang menyakitkan. Alasannya? "Untuk membantu memulihkan sirkulasi."

Wang Lifen, salah satu wanita terakhir dengan kaki yang diikat di Tiongkok, bahkan melakukan praktik ini pada dirinya sendiri setelah ibunya meninggal. Tulang yang lebih lunak membuatnya lebih mudah patah. Semakin kecil kaki, semakin menarik gadis tersebut, dengan tujuan akhir mencapai "kaki teratai".

Sejarah Foot Binding

Meskipun sulit menemukan sumber pasti, pengikatan kaki diyakini dimulai pada paruh kedua abad ke-10, pada masa pemerintahan Kaisar Li Yu dari dinasti Tang Selatan. Terinspirasi oleh penari istana bernama Yao Niang yang mengikat kakinya menjadi bentuk bulan sabit, tren ini berkembang pesat dan menjadi norma di seluruh Tiongkok. Referensi terhadap praktik ini dapat ditemukan pada abad ke-11 dan ke-12, dan bukti fisiknya bahkan terdapat dalam rekaman arkeologis pada pertengahan abad ke-13.

Pada masa Kekaisaran Tiongkok, kaki yang diikat dianggap sebagai zona erotis tertinggi, dengan buku porno dinasti Qing mencantumkan hingga 50 cara bermain dengan kaki mungil tersebut. Tanpa kaki yang kecil, dianggap hampir tidak mungkin bagi wanita untuk menjalani kehidupan yang sukses atau membuat keluarga bangga.

Masalah dengan Foot Binding

Praktik ini, yang melibatkan pematahan tulang dan deformasi tubuh, tidaklah tanpa masalah. Selain aroma busuk karena sulit mencuci kaki yang diikat, infeksi yang sering terjadi dapat menyebabkan gangren, dan kuku kaki tumbuh ke dalam kaki, menyebabkan rasa sakit dan infeksi. Bahkan, sekitar satu dari sepuluh gadis diyakini meninggal karena syok dalam beberapa hari setelah prosedur ini.

Akhir dari Foot Binding atau Pengikatan Kaki di China

Meskipun upaya pelarangan dilakukan selama berabad-abad, baru pada akhir abad ke-19, dengan masuknya misionaris Barat dan intelektualisme Tiongkok, gerakan reformasi mulai memengaruhi. Pelarangan pada tahun 1902 oleh Permaisuri Cixi dan lagi sepuluh tahun setelah Revolusi Xinhai tidak terlalu berhasil. Orang-orang masih menemukan cara untuk menyembunyikan praktik ini dari inspeksi.

Mengapa orang begitu keras mempertahankan tradisi yang merugikan ini? Penelitian terkini menunjukkan bahwa selain mendapatkan suami yang baik, pengikatan kaki memberikan manfaat ekonomi yang nyata, terutama bagi keluarga di pedesaan. Dengan gerakan terbatas, gadis muda dijamin tetap di rumah, membuat barang-barang penting seperti benang, kain, tikar, sepatu, dan jaring ikan yang menjadi sumber penghasilan keluarga.